Istri Wali Kota Bekasi Mengungsi ke Hotel Mewah Saat Banjir, Viral dan Tuai Kritik Netizen

Istri Wali Kota Bekasi Mengungsi ke Hotel Mewah Saat Banjir, Viral dan Tuai Kritik Netizen


EKSEMPLAR.COM - Bencana banjir yang melanda Kota Bekasi sejak Senin (3/3/2025) mengakibatkan ribuan rumah terendam air, termasuk kediaman pribadi Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto. 

Di tengah situasi tersebut, nama sang istri, Wiwiek Hargono, menjadi sorotan publik setelah video dirinya mengungsi ke hotel mewah beredar luas di media sosial.

Dalam video yang viral di Instagram, terlihat Wiwiek turun dari mobil hitam di depan lobi hotel bintang empat, yang disebut-sebut sebagai Hotel Horison Bekasi. 

Perekam video menyebut Wiwiek memilih mengungsi ke hotel karena rumahnya di kawasan Kemang Pratama turut terendam banjir.

“Ngantar Ibu Wiwiek yang mau stay di hotel karena rumahnya kebanjiran. Rumah Ibu Wali Kota kita kebanjiran guys, jadi nginepnya di Horison (hotel),” ujar perekam video.

Video tersebut sontak menuai beragam reaksi netizen. Beberapa warganet merasa kecewa, menganggap tindakan itu kurang menunjukkan empati di tengah warga yang kesulitan akibat banjir.

“Sebenarnya terserah dia aja mau nginep dimana, ya kali bupati tidur di tenda pengungsian. Ya tapi gak usah diposting di suasana yg seperti ini, empati dikit gitu lho,” komentar akun @nil*.

Wali Kota Bekasi Klarifikasi

Setelah video menjadi viral, Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, memberikan klarifikasi terkait keputusan mengungsikan keluarganya ke hotel. 

Tri menyatakan bahwa langkah tersebut semata-mata untuk menjaga keselamatan istri dan anaknya, mengingat ketinggian air di Kemang Pratama sudah mencapai 600 cm.

“Karena pada saat jam 2 itu memang ketinggian air sudah 600 dan saya perkirakan bahwa Kemang itu pasti akan tenggelam. Kalau saya bertahan di dalam berarti saya enggak bisa keluar,” ujar Tri.

Tri menegaskan, setelah memastikan keluarganya aman, ia kembali ke lapangan untuk memantau kondisi warga terdampak banjir.

“Karena memang sejak jam 10 malam saya berada di lapangan, jam 2 pulang dan saya hanya mengambil istri dan anak saya,” tambahnya.

Tri juga membantah tudingan bahwa menginap di hotel adalah bentuk kemewahan yang tidak sensitif terhadap warga terdampak.

“Tentu ada hal-hal yang lebih baik lagi. Supaya ini saja, supaya prosesnya bisa pastikan lebih aman. Tidak ada pengen kesan bermewah-mewahan,” pungkas Tri.

Respons Warganet dan Pelajaran yang Dapat Diambil

Meski sudah ada klarifikasi, peristiwa ini menjadi pelajaran penting tentang bagaimana pejabat publik dan keluarganya diharapkan menunjukkan sensitivitas sosial, terutama saat masyarakat menghadapi bencana. 

Dalam situasi krisis, komunikasi yang transparan dan sikap empati sangat dibutuhkan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman yang bisa memperburuk kondisi.***

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url