Dedi Mulyadi Berkomitmen Evaluasi Tata Ruang Puncak Demi Cegah Banjir Jabodetabek
EKSEMPLAR.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan komitmennya untuk mengevaluasi tata ruang di kawasan Puncak, Bogor, guna mengembalikan fungsi resapan air dan mengurangi risiko banjir di Jabodetabek.
Langkah ini diambil menyusul banjir besar yang melanda wilayah tersebut pada awal Maret lalu.
"Kami akan konsisten seluruh wilayah Bogor kita kembalikan lagi ke fungsi awalnya yang daerah resapan dan tata ruangnya nanti akan kita evaluasi," ujar Dedi kepada wartawan di lokasi, Sabtu (8/3), seperti dilansir Detik.
Langkah Tegas Terhadap Pelanggaran Tata Ruang
Dedi menegaskan bahwa pihaknya akan mengecek secara menyeluruh keberadaan bangunan yang diduga melanggar aturan terkait kawasan resapan air.
Jika ditemukan pelanggaran, Pemkab Bogor diminta bertindak tegas.
"Nanti akan kita cek gedung-gedung dan berbagai bangunan yang melanggar, saya akan meminta Pemkab Bogor untuk berani membongkarnya dan kita backup," tambahnya.
Sebelumnya, Dedi telah membongkar kawasan Hibisc yang dikelola PT Jasa dan Kepariwisataan (Jaswita) karena dianggap mengganggu tata kelola lahan.
Area tersebut rencananya akan dikembalikan fungsinya sebagai hutan demi menjaga keseimbangan ekosistem.
Kolaborasi Empat Kepala Daerah
Sebagai upaya pencegahan banjir yang lebih luas, Dedi juga mengumpulkan empat kepala daerah di Jawa Barat, yakni Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang, Wali Kota Depok Supian Suri, dan Bupati Bogor Rudy Susmanto.
Mereka membahas penanganan banjir dan mencari solusi terhadap maraknya bangunan liar di kawasan resapan air.
Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan lingkungan yang berdampak luas bagi masyarakat.
Dengan evaluasi tata ruang yang berkelanjutan dan tindakan tegas terhadap pelanggaran, diharapkan kawasan Puncak dapat kembali menjadi benteng alami penahan air hujan, mengurangi risiko banjir yang kerap melanda wilayah Jabodetabek.***