Notification

×

Iklan

Iklan


Nasib TikTok di Amerika Serikat: Akankah Aplikasi Favorit Dunia Diblokir Selamanya?

Rabu, 08 Januari 2025 | Januari 08, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-08T02:40:10Z

 

Nasib TikTok di Amerika Serikat Akankah Aplikasi Favorit Dunia Diblokir Selamanya

EKSEMPLAR.COM - TikTok, aplikasi media sosial populer yang dimiliki oleh perusahaan asal Tiongkok, ByteDance, tengah menghadapi ancaman serius di Amerika Serikat. 


Pemerintah AS menyebut adanya risiko keamanan nasional terkait pengelolaan data pengguna oleh ByteDance. 


Masalah ini mencapai puncaknya dengan rencana larangan total yang dapat berlaku pada 19 Januari 2025 jika ByteDance gagal menjual TikTok kepada pihak lain.


Persoalan ini menempatkan TikTok di tengah perdebatan panas antara kepentingan keamanan dan kebebasan berbicara. ByteDance akan memohon kepada Mahkamah Agung AS pada Jumat, 10 Januari 2025, untuk membatalkan keputusan pengadilan yang sebelumnya menyatakan bahwa ancaman terhadap keamanan nasional membenarkan larangan tersebut.


Apa yang Menjadi Masalah Utama?

Isu utama yang menjadi perhatian pemerintah AS adalah kemungkinan ByteDance berbagi data pengguna TikTok dengan pemerintah Tiongkok. 


TikTok sendiri memiliki lebih dari 170 juta pengguna di AS, termasuk satu pertiga dari orang dewasa AS, berdasarkan data Pew Research Center. 


Hal ini menimbulkan kekhawatiran serius tentang keamanan informasi pribadi dan pengaruh asing.


Upaya Penjualan TikTok

Presiden Joe Biden telah menandatangani undang-undang pada April 2024 yang mengharuskan ByteDance menjual TikTok sebelum 19 Januari 2025. 


Jika gagal, aplikasi ini akan dilarang diunduh, dan akses ke TikTok akan diblokir oleh penyedia layanan internet di AS.


Bahkan, seorang miliarder, Frank McCourt, telah menyatakan minat untuk membeli bagian TikTok di AS. 


Namun, kesepakatan ini menghadapi kendala besar: algoritma TikTok, yang dianggap sebagai properti intelektual oleh pemerintah Tiongkok, tidak akan disertakan dalam penjualan.


Peran Donald Trump dalam Isu TikTok

Mantan Presiden Donald Trump, yang akan menjabat kembali pada 20 Januari 2025, memiliki sikap yang beragam terhadap TikTok. 


Saat masa jabatannya sebelumnya, ia mencoba melarang aplikasi ini, tetapi baru-baru ini ia mengungkapkan "kekagumannya" pada dampak TikTok terhadap pemilih muda selama kampanye pemilu 2024. 


Pernyataan ini membuat arah kebijakan Trump terhadap TikTok tetap menjadi misteri.


Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?

Keputusan Mahkamah Agung pada 10 Januari 2025 menjadi momen penting bagi nasib TikTok di AS. 


Jika ByteDance tidak menemukan pembeli atau tidak dapat membalikkan putusan pengadilan, larangan aplikasi ini akan berlaku hanya dalam hitungan hari.


Dengan lebih dari 7.000 karyawan TikTok di AS yang menggantungkan nasib mereka pada keputusan ini, masa depan aplikasi ini akan berdampak besar pada berbagai pihak.


TikTok dan Masa Depannya

TikTok adalah salah satu aplikasi terpopuler di dunia, dikenal dengan konten video pendeknya yang inovatif dan algoritma yang canggih. 


Namun, tantangan hukum dan politik yang dihadapinya di AS mungkin mengubah lanskap media sosial secara global.***