Notification

×

Iklan

Iklan


Apple Bangun Pabrik AirTag di Batam, Investasi Capai USD 1 Miliar

Rabu, 08 Januari 2025 | Januari 08, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-01-08T02:33:14Z

 

Apple Bangun Pabrik AirTag di Batam, Investasi Capai USD 1 Miliar
Foto: Perwakilan Apple menyambangi Kemenperin untuk negosiasi pemenuhan TKDN iPhone 16, Selasa (7/1/2025). (CNBC Indonesia/Intan Rakhmayanti)

EKSEMPLAR.COM - Apple kembali menunjukkan komitmennya terhadap pasar Asia Tenggara dengan rencana pembangunan pabrik AirTag di Batam, Kepulauan Riau. 


Rencana tersebut diungkapkan saat pertemuan antara pihak Apple, yang dipimpin oleh Vice President of Global Policy Apple Nick Amman, dan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, pada Selasa (7/1/2025).


"Pada intinya mereka berbicara dan berkomitmen penuh untuk pembangunan tahap pertama AirTag senilai USD 1 miliar," kata Rosan kepada wartawan di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, dikutip dari Detik.com pada Rabu (8/1/2025).


Dalam pertemuan itu, pihak Apple bahkan sudah menunjukkan lokasi tanah yang akan digunakan untuk pabrik tersebut. 


Proyek ini diharapkan selesai pada awal tahun 2026 dan diproyeksikan menyerap hingga 2.000 tenaga kerja lokal. 


Selain itu, pabrik ini akan menjadi penyedia utama kebutuhan AirTag global dengan estimasi kontribusi sebesar 65 persen dari total produksi Apple.


"Rencananya, 65% dari kebutuhan AirTag Apple akan dipenuhi dari pabrik ini," ungkap Rosan.


Investasi Jangka Panjang dan Keterlibatan Vendor


Menurut Rosan, pembangunan ini hanyalah langkah awal dari investasi Apple di Indonesia. Pemerintah juga tengah mengupayakan untuk mengundang vendor-vendor lain agar investasi Apple terus meningkat.


"Komitmen USD 1 miliar ini diharapkan terus berkembang. Kalau kita lihat, Thailand punya lebih dari 23 vendor, sementara Vietnam lebih dari 30 vendor. Jadi, kita ingin skema investasinya bisa sama," jelas Rosan.


Pertemuan dengan Kementerian Perindustrian


Pada hari yang sama, pihak Apple juga bertemu dengan Kementerian Perindustrian selama sekitar tiga jam. 


Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pertemuan ini lebih banyak diisi oleh diskusi teknis yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, dan Alat Transportasi dan Elektronika (Ilmate), Setia Darta.


Setia menjelaskan, diskusi tersebut mencakup proposal yang diajukan Apple terkait perpanjangan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). 


Proposal itu telah ditanggapi oleh pihak pemerintah dengan sejumlah masukan untuk dipertimbangkan Apple lebih lanjut.


"Yang jelas, kami menerima proposal mereka dan memberikan counter. Namun, ini masih proses panjang dan belum ada kesepakatan final," kata Setia.


Nasib iPhone 16 di Indonesia Masih Belum Pasti


Meski fokus utama pertemuan adalah pembangunan pabrik AirTag, beberapa pihak mempertanyakan dampaknya terhadap peluncuran iPhone 16 di Indonesia. Namun, Setia menjelaskan bahwa belum ada keputusan terkait hal tersebut.


"Ini tidak akan selesai dalam satu pertemuan. Bisa memakan waktu satu minggu, satu bulan, atau lebih," ujarnya.


Dengan rencana besar ini, Batam semakin menunjukkan potensinya sebagai salah satu pusat manufaktur teknologi di Asia Tenggara. 


Pabrik AirTag ini diharapkan tidak hanya memberikan dampak ekonomi langsung melalui penciptaan lapangan kerja, tetapi juga meningkatkan daya tarik Indonesia sebagai tujuan investasi teknologi global.***