Foto : Hallo Bisnis |
EKSEMPLAR.COM, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 29,18 poin atau melemah 0,41 persen ke level 7.036,57 pada penutupan bursa akhir pekan ini, Jumat (27/12/2024).
Berdasarkan data IDXMobile, investor tercatat melakukan 899,5 ribu kali transaksi dengan nilai total Rp12,46 triliun atas 34,24 miliar saham.
Sebagian besar nilai transaksi terjadi di pasar negosiasi, yakni sebesar Rp6,69 triliun, sementara sisanya sebesar Rp5,7 triliun terjadi di pasar reguler.
Saham BBRI Terkoreksi 2,4%
Dari sisi saham berkapitalisasi besar (big cap), beberapa menjadi penekan utama IHSG hari ini.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI melemah 100 poin atau 2,4 persen ke level Rp4.100.
Saham ini menjadi salah satu yang memberikan kontribusi besar terhadap pelemahan IHSG.
Selain itu, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) terkoreksi 6,5 persen ke level Rp8.275, dan saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) melemah 0,7 persen ke level Rp20.200.
Sebaliknya, sejumlah saham berkapitalisasi besar mampu menahan laju pelemahan IHSG.
Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) naik 0,8 persen ke level Rp9.200, diikuti saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang tumbuh 0,4 persen ke level Rp2.750, dan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang naik 0,87 persen ke level Rp9.800.
Sektor Teknologi Tertekan Paling Dalam
Tekanan terhadap IHSG juga terlihat pada sejumlah sektor. Sektor teknologi menjadi yang paling terpuruk dengan penurunan sebesar 96,4 poin atau 2,42 persen ke level 3.880,87.
Sektor lainnya yang turut melemah adalah sektor dasar, yang turun 0,09 persen ke level 1.236,79, serta sektor keuangan yang terkoreksi tipis 0,07 persen ke level 1.396,55.
Di sisi lain, beberapa sektor berhasil mencatatkan penguatan. Sektor transportasi memimpin dengan kenaikan 1,17 persen ke level 1.293,11, diikuti sektor kesehatan yang naik 1,01 persen ke level 1.441,32, dan sektor properti yang meningkat 0,77 persen ke level 754,91.
Dengan volatilitas pasar yang terjadi, pelaku pasar diimbau untuk tetap berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi, khususnya menjelang akhir tahun.***