Foto : RRI |
EKSMPLAR.COM, Sukabumi – Seruan "Pray For Sukabumi" menggema di media sosial X setelah banjir bandang melanda Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu (4/12/2024).
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, menyampaikan bahwa banjir ini dipicu oleh hujan deras yang mengguyur sejak Selasa (3/12/2024) hingga Rabu pagi.
Debit air yang tak tertampung menyebabkan empat aliran sungai di Sukabumi meluap dan menggenangi belasan wilayah.
“Hujan deras sejak Selasa siang hingga pagi tadi menyebabkan banjir bandang di beberapa wilayah. Informasi sementara dari BPBD Sukabumi menyebutkan tidak ada korban jiwa ataupun luka-luka,” ujar Abdul Muhari, dikutip dari Antara.
Kerugian Materi: 6 Mobil Hanyut, 14 Wilayah Terendam
Banjir bandang di Sukabumi mengakibatkan kerugian besar. Berdasarkan laporan BNPB, sedikitnya enam mobil warga hanyut terbawa arus deras di kawasan Palabuhanratu.
Video amatir yang beredar menunjukkan betapa derasnya aliran air dengan ketinggian mencapai lebih dari satu meter.
Tak hanya itu, sebuah jembatan di Desa Sirnajaya, Kecamatan Warung Kiara, ambruk dan hanyut.
Pranata Humas Ahli BPBD Jawa Barat, Hadi Rahmat, mencatat bahwa 14 kecamatan terdampak banjir bandang ini. Berikut daftar wilayah terdampak:
- Kecamatan Ciemas
- Kecamatan Palabuhanratu
- Kecamatan Cidolog
- Kecamatan Gegerbintung
- Kecamatan Tegalbuleud
- Kecamatan Pabuaran
- Kecamatan Simpenan
- Kecamatan Cisolok
- Kecamatan Nagrak
- Kecamatan Sagaranten
- Kecamatan Warungkiara
- Kecamatan Lengkong
- Kecamatan Cikembar
- Kecamatan Bantargadung
Tim BPBD Jawa Barat bersama aparat setempat masih melakukan pendataan dan langkah darurat di lokasi terdampak.
Banjir Bandang Disertai Longsor dan Pergerakan Tanah
Tak hanya banjir bandang, bencana di Sukabumi kali ini juga diperparah dengan longsor dan pergerakan tanah di 18 kawasan lainnya.
Kondisi tersebut dipicu oleh intensitas hujan tinggi yang berlangsung dalam waktu panjang.
“Cuaca ekstrem ini menyebabkan tanah di beberapa titik menjadi labil, sehingga longsor dan pergerakan tanah tidak dapat dihindari,” ujar Hadi Rahmat.
Hingga saat ini, BPBD Sukabumi terus berkoordinasi dengan relawan dan masyarakat untuk mengevakuasi warga yang terdampak, serta memastikan kebutuhan logistik terpenuhi.
Seruan Solidaritas: "Pray For Sukabumi" Viral di Media Sosial
Tagar Pray For Sukabumi ramai diperbincangkan warganet sebagai bentuk solidaritas dan dukungan terhadap para korban.
Unggahan-unggahan di media sosial dipenuhi doa dan ajakan untuk membantu mereka yang terdampak bencana ini.
“Kami berharap dukungan dari semua pihak, baik berupa doa maupun bantuan logistik, untuk membantu masyarakat Sukabumi yang sedang mengalami musibah,” tambah Abdul Muhari.
Sementara itu, masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat kondisi cuaca di wilayah Sukabumi diperkirakan masih ekstrem beberapa hari ke depan.***