Anindya Bakrie (kemeja putih) |
EKSEMPLAR.COM, JAKARTA, 20 Desember 2024 – Anindya Bakrie, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, secara resmi ditunjuk sebagai Pemimpin India Indonesia Chamber of Commerce (IndCham) oleh Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty.
Penunjukan ini menjadi momentum strategis dalam mempererat kerja sama ekonomi antara kedua negara, menjelang kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke India pada Januari 2025.
Dalam sambutannya di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (19 Desember 2024), Anindya menyampaikan pentingnya kerja sama yang tidak hanya menguntungkan pelaku usaha besar tetapi juga masyarakat secara luas.
“Yang terpenting adalah bagaimana kerja sama ini membawa manfaat nyata bagi masyarakat kedua negara, tidak hanya bagi perusahaan besar tetapi juga masyarakat umum,” ujarnya.
Diskusi Strategis dengan Kedutaan Besar India
Dalam kesempatan yang sama, Anindya bersama Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia mengadakan diskusi dengan Duta Besar India, Sandeep Chakravorty, mengenai berbagai peluang kerja sama strategis, termasuk kerangka kerja Selatan-Selatan (South-South Cooperation/SSC).
Chakravorty menegaskan bahwa hubungan strategis India dan Indonesia memiliki potensi besar untuk terus berkembang, terutama dengan ambisi kedua negara untuk menjadi negara maju pada 2045 (Indonesia) dan 2047 (India).
“Indonesia dan India memiliki banyak kesamaan visi, termasuk kebijakan bebas aktif Indonesia dan non-alignment kami. Kolaborasi ini akan membawa manfaat besar tidak hanya bagi kedua negara tetapi juga bagi dunia,” jelasnya.
IndCham dengan Logo dan Visi Baru
IndCham, yang didirikan pada 1977, kini hadir dengan logo baru dan visi yang lebih segar untuk memperkuat perdagangan serta investasi bilateral. Dengan kepemimpinan Anindya, IndCham berkomitmen untuk membuka peluang investasi bernilai besar dan memperluas jaringan bisnis antara kedua negara.
Opini Redaksi
Penunjukan Anindya Bakrie sebagai Pemimpin IndCham menunjukkan pengakuan atas peran strategis Indonesia di kawasan Asia-Pasifik.
Dengan pengalaman Anindya sebagai pemimpin Kadin, diharapkan hubungan India dan Indonesia tidak hanya bertumbuh dalam konteks perdagangan, tetapi juga investasi di sektor strategis seperti teknologi, energi, dan industri kreatif.
Selain itu, momentum kunjungan Presiden Prabowo ke India pada Januari 2025 dapat dimanfaatkan untuk menciptakan kesepakatan konkret yang memperkuat daya saing ekonomi kedua negara.
Bagi Indonesia, inisiatif ini menjadi peluang untuk mendorong investasi asing sekaligus memperluas pasar ekspor, terutama untuk produk unggulan nasional.
India dan Indonesia, sebagai dua negara dengan populasi besar dan ekonomi yang terus berkembang, memiliki tanggung jawab untuk menjadi penggerak ekonomi kawasan.
Kolaborasi yang erat antara kedua negara akan menjadi contoh nyata bagaimana negara berkembang dapat bersinergi untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan di masa depan.**