Foto : Detik |
EKSMPLAR.COM, Gresik – Matias Leu (41), seorang pria asal Nusa Tenggara Timur (NTT), ditangkap setelah membunuh istrinya, Magdalena Fallo (40), di Mojosarirejo, Driyorejo, Gresik.
Polisi menyebutkan bahwa motif di balik tindakan kejam ini adalah perselingkuhan yang dilakukan sang istri.
Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Primananda, menjelaskan bahwa pembunuhan ini dipicu oleh perasaan sakit hati Matias yang memergoki istrinya berselingkuh dua hari sebelum kejadian.
“Motifnya karena perselingkuhan. Pelaku pernah memergoki korban sedang berselingkuh. Pada hari kejadian, pelaku mencari keberadaan korban di rumah saudaranya,” ujar Aldhino pada Kamis (28/11/2024).
Perselingkuhan Magdalena pertama kali terungkap pada Kamis (21/11). Saat itu, Matias ingin langsung menghabisi nyawa istrinya. Namun, korban kabur bersama selingkuhannya ke rumah saudaranya.
Pada Sabtu (23/11), Matias melacak keberadaan Magdalena dan mendatangi rumah tersebut.
Di sana, ia langsung menyerang korban menggunakan obeng, menusuknya dua kali di bagian punggung.
Magdalena sempat berlari keluar untuk menyelamatkan diri, namun Matias kembali mengejarnya dan menusuknya dengan pisau hingga korban tersungkur.
Korban meninggal dunia setelah sempat mendapat perawatan medis.
Dalam kondisi terborgol, Matias digelandang ke hadapan awak media dengan mengenakan kaus tahanan. Sambil menangis, ia mengaku menyesali perbuatannya.
“Istri saya selingkuh, sekali pas saya kerja ke luar kota. Saya benar-benar menyesal, Pak,” ucap Matias dengan suara tersendat.
Wakapolres Gresik, Kompol Danu Anindhito Kuncoro Putro, mengungkapkan bahwa emosi dan rasa sakit hati menjadi pemicu utama aksi nekat Matias.
“Pelaku menusuk korban dengan obeng dan pisau karena emosi melihat perselingkuhan istrinya. Sayangnya, tindakan ini menyebabkan korban kehilangan nyawa,” jelas Danu.
Kasus ini menjadi pengingat betapa pentingnya pengendalian emosi dalam menghadapi konflik rumah tangga.
Perselingkuhan, meskipun menyakitkan, seharusnya diselesaikan secara hukum, bukan dengan kekerasan.
Polisi mengimbau masyarakat untuk mencari solusi damai dan menjauhi tindakan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.***