EKSMPLAR.COM, Jakarta Barat – Hujan mulai mengguyur wilayah Jakarta jelang akhir 2024.
Menyikapi hal ini, Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi menginstruksikan jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengambil langkah antisipasi terhadap potensi genangan dan banjir di berbagai titik kota.
Salah satu upaya mitigasi banjir yang dilakukan adalah dengan meninjau kesiapan operasional rumah pompa, seperti Rumah Pompa Green Garden di Kedoya Utara, Jakarta Barat.
Menurut Teguh, Rumah Pompa Green Garden adalah bagian dari infrastruktur pengendalian banjir struktural di Jakarta Barat, yang berfungsi meminimalkan genangan di Jalan Panjang dan Perumahan Green Garden.
“Kita benar-benar mengantisipasi musim hujan, khususnya untuk mitigasi banjir,” ujar Pj. Gubernur Teguh pada Senin (11/11/2024).
Masyarakat Kedoya Utara menyambut baik langkah Pemprov DKI ini. Ketua RW 02 Kedoya Utara, Mahrup Usman, mengungkapkan bahwa keberadaan rumah pompa Green Garden sangat membantu warga yang sering terimbas banjir.
Sebelumnya, genangan setinggi pinggang sering terjadi, namun kini situasi berangsur membaik.
Teguh menegaskan pentingnya perawatan rutin rumah pompa untuk memastikan operasionalnya tetap optimal.
Dia juga menyerukan masyarakat untuk turut serta menjaga lingkungan, khususnya dengan tidak membuang sampah sembarangan yang dapat menyumbat aliran air.
Hal ini sangat penting mengingat bahwa pemeliharaan rumah pompa juga melibatkan prasarana pendukung dan tenaga teknis yang handal.
Sebagai bagian dari persiapan, Pj. Gubernur Teguh juga mengungkapkan sinergi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk prediksi cuaca yang lebih akurat di setiap wilayah Jakarta.
Ini diharapkan bisa membantu Pemprov DKI dalam menetapkan langkah antisipasi yang lebih efektif untuk banjir.
Selain itu, Pemprov DKI juga telah menyiagakan Dinas Sumber Daya Air untuk memastikan semua pompa air berfungsi maksimal.
Saat terjadi banjir, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta akan langsung turun tangan memberikan bantuan kepada warga.
Menurut Plt. Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum, saat ini terdapat 577 pompa stasioner di 202 lokasi serta 557 pompa mobile di berbagai wilayah Jakarta.
Ia mengimbau warga agar tidak membuang sampah sembarangan yang dapat menyumbat pompa dan mengganggu operasional pengendalian banjir.
BMKG memprediksi puncak musim hujan akan berlangsung pada Januari hingga Februari 2025.
Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi dan berupaya memastikan kesiapan pompa air di seluruh titik rawan genangan di Jakarta.***