Notification

×

Iklan

Iklan


Modernisasi Pertanian di Indramayu: Mendorong Produktivitas dan Kesejahteraan Petani Milenial

Sabtu, 05 Oktober 2024 | Oktober 05, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-10-05T15:43:47Z

 

Modernisasi Pertanian di Indramayu Mendorong Produktivitas dan Kesejahteraan Petani Milenial
Foto : RRI

EKSEMPLAR.COM - Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, kini menjadi pusat perhatian dalam pelaksanaan program modernisasi pertanian di Indonesia. 


Dalam upaya meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani, pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian RI telah mengalokasikan lahan seluas 10 ribu hektare di lima kecamatan sebagai bagian dari proyek modernisasi ini. 


Langkah ini diharapkan mampu memberikan dampak positif signifikan terhadap perekonomian lokal, sekaligus mendorong penerapan teknologi modern dalam sektor pertanian.


Program modernisasi pertanian yang dilaksanakan di Indramayu ini, secara resmi diresmikan pada Kamis, 3 Oktober 2024 di Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua. 


Pada kesempatan tersebut, Pjs. Bupati Indramayu, Dr. H. Dedi Taufik, M.Si., didampingi oleh Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu, Sugeng Heriyanto, serta sejumlah pejabat terkait, turut memberikan dukungan penuh terhadap berdirinya Koperasi Unggul Sejahtera. 


Koperasi ini diharapkan dapat menjadi ujung tombak dalam pengelolaan proyek pertanian modern di wilayah tersebut.


Proyek yang diberi nama IMMACo (Inovasi Modernisasi Pertanian Berbasis Petani Muda dan Korporasi) secara khusus menyasar para petani milenial. 


Sebanyak 93 mahasiswa dari 26 universitas di Indonesia telah dilibatkan dalam program ini, di mana mereka mendapat pelatihan intensif dalam pengelolaan lahan pertanian dengan menggunakan teknologi modern. 


“Petani milenial di Indramayu telah siap untuk membawa perubahan signifikan dalam sektor pertanian. Dengan dukungan teknologi modern dan pengetahuan yang memadai, kami optimistis target produksi dapat tercapai bahkan melebihi ekspektasi,” kata Pjs. Bupati Indramayu, Dedi Taufik.


Dengan luas lahan mencapai 10 ribu hektare yang tersebar di lima kecamatan—Lelea (2.000 Ha), Cikedung (1.500 Ha), Widasari (1.500 Ha), Tukdana (3.000 Ha), dan Bangodua (2.000 Ha)—proyek ini difokuskan pada pengembangan komoditas utama berupa padi. 


Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi dan pengetahuan, pengembangan komoditas lain juga terbuka lebar di masa mendatang.


Melalui implementasi IMMACo, diharapkan para petani milenial dapat membawa inovasi dan efisiensi dalam proses produksi pertanian, mulai dari pengolahan lahan hingga panen. 


Selain itu, modernisasi ini juga memberikan peluang bagi para petani untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian yang lebih kompetitif di pasar domestik maupun internasional. 


Koperasi Unggul Sejahtera sebagai entitas pengelola akan memainkan peran strategis dalam memastikan kelancaran distribusi hasil panen serta menjaga harga jual yang menguntungkan bagi petani.


Dengan semakin meluasnya penerapan teknologi dalam sektor pertanian, Indramayu memiliki potensi untuk menjadi contoh sukses dalam menggerakkan modernisasi pertanian di tingkat nasional. 


Hal ini juga sejalan dengan visi pemerintah pusat untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui pendekatan berbasis teknologi, kolaborasi lintas sektor, serta pengembangan sumber daya manusia yang unggul.


Informasi ini disadur dari berbagai sumber, bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca setia Eksemplar.com.*