Foto : Pikiran Rakyat |
EKSEMPLAR.COM - Majalengka - Nama Pahlawan Nasional asal Kabupaten Majalengka, KH Abdul Chalim, kini diabadikan sebagai nama jalan pada ruas jalan raya Rajagaluh hingga Sumberjaya.
Ruas jalan sepanjang 11,3 kilometer ini menjadi jalan terpanjang di Kabupaten Majalengka, melintasi tiga kecamatan, yakni Rajagaluh, Leuwimunding, dan Sumberjaya.
Papan nama "Jalan KH Abdul Chalim" telah terpasang di beberapa titik strategis, termasuk di Perempatan Rajagaluh, tepatnya di depan Terminal Rajagaluh yang mengarah ke Sumberjaya.
Nama KH Abdul Chalim diberikan sebagai penghormatan atas jasa-jasa besarnya, terutama sebagai pahlawan yang berasal dari Kecamatan Leuwimunding.
Pahlawan yang dikenal sebagai tokoh penting dalam Nahdlatul Ulama (NU) ini diakui secara resmi sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 2023.
Pemasangan papan nama dengan warna dasar hijau—identik dengan warna lambang NU—menjadi simbol penghormatan bagi masyarakat Majalengka dan sekitarnya.
Pj Bupati Majalengka, Dedi Supandi, menyatakan bahwa penamaan jalan ini sudah resmi di tingkat kabupaten, meskipun masih menunggu Surat Keputusan (SK) dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk pengesahan lebih lanjut.
"Penamaan jalan ini sudah dilakukan dari tingkat kabupaten, namun karena ini jalan provinsi, SK dari provinsi diperlukan. Kami masih menunggu proses ini, tetapi secara administratif di tingkat kabupaten sudah selesai," ungkap Dedi.
Penggunaan nama KH Abdul Chalim pada ruas jalan ini tidak hanya dimaksudkan untuk mengenang perjuangannya, tetapi juga untuk menginspirasi masyarakat tentang pentingnya sejarah dan kontribusi tokoh lokal.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Majalengka juga merencanakan penamaan jalan di beberapa ruas lainnya, termasuk Jalan Prabu Cakraningrat di Sindangwangi hingga Jembatan Cikeruh, Jalan Pangeran Muhammad dari Sasak Cikeruh hingga Cigasong, serta Jalan Ki Ageng Pajalin yang melintasi daerah Budur.
Penamaan jalan dengan nama-nama pahlawan lokal ini diharapkan dapat semakin memperkuat identitas sejarah Majalengka sebagai daerah yang kaya akan tokoh-tokoh besar dalam perjuangan kemerdekaan dan pengembangan pendidikan agama Islam di Indonesia.
Sebelumnya, nama KH Abdu Halim, pendiri Persatuan Ummat Islam (PUI) dan Pesantren Santi Asromo, juga telah diabadikan sebagai nama jalan di wilayah ini.
Langkah ini diharapkan dapat semakin mengenalkan dan mengingatkan masyarakat terhadap jasa besar para pahlawan nasional yang berasal dari Majalengka, termasuk KH Abdul Chalim yang turut memperjuangkan kemandirian bangsa melalui pendidikan dan pergerakan keagamaan.***