EKSEMPLAR.COM - Produsen wadah penyimpanan makanan asal Amerika Serikat, Tupperware, berada di ambang kebangkrutan setelah mengalami kerugian besar dalam beberapa tahun terakhir.
Melansir dari BBC pada Rabu (18/9/2024), Presiden dan CEO Tupperware Brands Corporation, Laurie Ann Goldman, menyampaikan bahwa pihaknya akan meminta persetujuan pengadilan untuk memulai proses penjualan bisnis, sembari terus beroperasi selama masa pengajuan kebangkrutan.
Menurut Laurie, meskipun sedang dalam proses tersebut, Tupperware tetap berkomitmen melayani pelanggan setianya dengan produk-produk berkualitas tinggi.
"Kami berencana untuk terus melayani para pelanggan kami yang berharga dengan produk-produk berkualitas tinggi yang mereka sukai dan percayai selama proses ini," ujar Laurie.
Krisis Keuangan dan Saham Jatuh
Tahun lalu, perusahaan ini sudah memperingatkan bahwa mereka berisiko bangkrut jika tidak segera mendapatkan pendanaan baru.
Upaya untuk meremajakan basis pelanggan dengan menargetkan konsumen muda juga belum membuahkan hasil yang signifikan.
Saham Tupperware anjlok lebih dari 50% dalam minggu ini setelah laporan kebangkrutan semakin mendekati kenyataan.
Kenaikan biaya bahan baku, upah, dan biaya transportasi yang terus meningkat turut memperburuk kondisi keuangan perusahaan.
Tantangan Pasca Pandemi
Selama pandemi COVID-19, Tupperware sempat mengalami lonjakan penjualan akibat meningkatnya tren memasak di rumah.
Namun, begitu pandemi mereda, penjualan kembali menurun drastis. Kenaikan harga bahan baku dan biaya operasional yang tinggi semakin menekan margin keuntungan perusahaan.
Saat ini, perusahaan tengah mempersiapkan proses pengajuan pailit dalam waktu dekat, meskipun keputusan finalnya masih bisa berubah.
Sejarah Tupperware yang Melegenda
Tupperware didirikan oleh Earl Tupper pada tahun 1946, dengan inovasi segel kedap udara yang menjadi ciri khas produknya. Pada tahun 1950-an hingga 1960-an, "Pesta Tupperware" menjadi tren di kalangan ibu rumah tangga di AS sebagai cara menjual produk langsung kepada teman dan tetangga.
Nama Tupperware bahkan menjadi sinonim bagi semua jenis wadah plastik, meskipun produk tersebut bukan dari merek Tupperware.
Meski demikian, dominasi pasar yang pernah dimiliki Tupperware tampaknya kini menghadapi ancaman serius.
Tantangan besar yang dihadapi perusahaan ini menunjukkan bahwa nama besar saja tidak cukup untuk bertahan di tengah kompetisi yang semakin ketat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu.
Informasi ini disadur dari berbagai sumber, bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca setia Eksemplar.com.*