Notification

×

Iklan

Iklan


Ponsel Anda Dapat Mendeteksi Gempa: Ancaman Megathrust yang Mengintai Indonesia

Minggu, 25 Agustus 2024 | Agustus 25, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-08-25T06:13:21Z

 

Ponsel Anda Dapat Mendeteksi Gempa Ancaman Megathrust yang Mengintai Indonesia
Ilustrasi Peringatan Dini Gempa dari USGS. (Foto : kqed.org)

EKSEMPLAR.COM - Seiring perkembangan teknologi, perangkat yang kita bawa sehari-hari kini memiliki kemampuan yang semakin canggih. 


Salah satunya adalah kemampuan ponsel untuk mendeteksi gempa bumi. Selama lima puluh tahun sejak panggilan telepon pertama, teknologi yang ada di kantong kita membantu menciptakan sistem deteksi gempa terbesar di dunia.


Pada tanggal 25 Oktober 2022, gempa berkekuatan 5,1 mengguncang daerah Bay Area di California. 


Meskipun tidak menimbulkan kerusakan berarti, gempa ini menandai momen penting: banyak orang menerima peringatan di ponsel mereka sebelum getaran dimulai. 


Sistem yang dikembangkan oleh Google bekerja sama dengan United States Geological Survey (USGS) dan berbagai akademisi, kini menjadi sistem peringatan dini gempa yang memungkinkan pengguna mendapatkan peringatan beberapa detik sebelum getaran tiba.


Di Indonesia, ancaman gempa megathrust yang mengintai, terutama di zona subduksi, menjadi perhatian utama. 


Teknologi deteksi gempa melalui ponsel ini memberikan harapan baru bagi Indonesia yang berada di jalur Cincin Api Pasifik, daerah dengan aktivitas seismik tinggi. 


Dengan adanya sistem peringatan dini ini, masyarakat dapat lebih siap dan responsif menghadapi potensi gempa besar di masa depan.


Ponsel Android memiliki akselerometer bawaan yang dapat mendeteksi getaran yang khas dari gelombang primer (P) gempa. 


Dengan menggabungkan data dari ribuan bahkan jutaan ponsel, sistem ini dapat menentukan apakah gempa terjadi dan di mana lokasinya. 


Peringatan kemudian dikirimkan ke ponsel di area yang berpotensi terkena dampak gempa, memberikan waktu beberapa detik bagi orang untuk berlindung atau mengambil tindakan pencegahan lainnya.


Namun, teknologi ini masih memiliki keterbatasan, terutama di daerah terpencil di mana pengguna ponsel sedikit dan gempa yang terjadi di lepas pantai, yang dapat memicu tsunami. 


Meskipun begitu, teknologi ini menawarkan potensi besar untuk memberikan peringatan dini di daerah-daerah yang tidak memiliki jaringan seismometer yang luas.


Sistem peringatan dini ini tidak hanya terbatas pada ponsel Android. 


Pemilik iPhone di Jepang juga dapat mengaktifkan peringatan darurat di pengaturan perangkat mereka. 


Dengan adanya teknologi ini, kita dapat berharap bahwa lebih banyak nyawa akan terselamatkan saat gempa besar berikutnya terjadi, terutama di daerah rawan gempa seperti Indonesia.


Informasi ini disadur dari berbagai sumber, bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca setia Eksemplar.com.***