Notification

×

Iklan

Iklan


Mengonsumsi Daging Kurban Idul Adha: Saran Ahli untuk Penderita Hipertensi

Minggu, 16 Juni 2024 | Juni 16, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-06-16T16:01:53Z

 

Mengonsumsi Daging Kurban Idul Adha Saran Ahli untuk Penderita Hipertensi
Ilustrasi Daging Kurban. (Foto : Universitas Airlangga)

EKSEMPLAR.COM - Jakarta, 16 Juni 2024 – Menjelang perayaan Idul Adha, konsumsi daging kurban, terutama daging kambing, menjadi topik hangat yang sering dibahas. 


Banyak orang menikmati kelezatan daging kurban ini, namun bagi penderita hipertensi, konsumsi daging kambing memerlukan perhatian khusus. 


Dr. Faisal Parlindungan, Sp.PD-KR, dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo, memberikan beberapa saran penting terkait konsumsi daging kambing bagi penderita hipertensi.


Dalam wawancara yang dilakukan oleh ANTARA pada Minggu, Dr. Faisal menyatakan bahwa penderita hipertensi masih bisa menikmati daging kambing, namun dengan jumlah yang lebih sedikit dan lebih hati-hati. 


"Salah satu kiat yang bisa diterapkan adalah mengonsumsi daging kambing tidak lebih dari 50 gram per hari dan pilih bagian daging yang lebih bebas lemak," ujarnya.


Menurut Dr. Faisal, bagian daging kambing yang lebih lean, seperti daging bagian paha, mengandung lebih sedikit lemak dan purin dibandingkan bagian lainnya. 


"Bagian daging kambing yang lebih lean (bebas lemak), seperti daging (bagian) paha, mengandung lebih sedikit lemak dan purin dibandingkan bagian lain," tambahnya.


Konsumsi daging yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) yang dapat menumpuk di pembuluh darah dan membentuk plak, menyebabkan penyempitan pembuluh darah. 


Hal ini mengakibatkan jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh, sehingga akhirnya meningkatkan tekanan darah. 


Selain itu, purin pada daging merah diubah menjadi asam urat dalam tubuh, yang jika berlebihan dapat menyebabkan hiperurisemia, faktor risiko hipertensi.


Untuk memastikan daging kambing tetap aman dikonsumsi, Dr. Faisal menyarankan beberapa metode pengolahan yang lebih sehat. 


"Hindari menggoreng daging kambing. Pilihlah metode memasak yang lebih sehat, seperti merebus, menumis, atau membakar," katanya. 


Memasak daging kambing dengan kadar garam yang berlebihan juga harus dihindari, karena garam dapat meningkatkan natrium dalam daging yang menyebabkan retensi air di tubuh, meningkatkan aliran darah di pembuluh arteri.


Selain itu, Dr. Faisal menyarankan untuk memperbanyak konsumsi sayur dan buah saat mengonsumsi daging kambing. 


Ini dapat membantu menyeimbangkan kadar purin dan kolesterol dalam tubuh. 


"Saat mengonsumsi daging kambing, masyarakat bisa memperbanyak sayur dan buah untuk membantu menyeimbangkan kadar purin dan kolesterol dalam tubuh," tuturnya.


Sebagai langkah pencegahan, Dr. Faisal juga menyarankan untuk selalu memantau tekanan darah secara rutin setelah mengonsumsi daging kambing selama Idul Adha dan berkonsultasi dengan dokter jika tekanan darah meningkat.


Informasi ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***