Ilustrasi Pasangan Kekasih. (Foto : Juan Vargas By Canva) |
EKSEMPLAR.COM - Platonic relationship adalah salah satu bentuk hubungan yang mendasarkan dirinya pada kedekatan tanpa adanya gairah atau nafsu.
Meskipun seringkali dianggap kontras dengan hubungan romantis, platonic relationship memiliki keunikan dan manfaatnya sendiri yang patut untuk dipahami.
Apa Itu Platonic Relationship?
Platonic relationship berasal dari pemikiran filsuf kuno Yunani, Plato. Dalam karyanya, Plato membahas konsep cinta dan hubungan, termasuk di dalamnya cinta platonis.
Menurut Plato, cinta platonis merupakan bentuk cinta yang dalam tanpa adanya afiliasi romantis atau hasrat seksual antar individu.
Dalam konteks kontemporer, platonic relationship mengacu pada hubungan yang kuat antarindividu tanpa keterlibatan romantis atau seksual.
Karakteristik Platonic Relationship
Ada beberapa karakteristik utama dari platonic relationship yang membuatnya berbeda dan berharga:
- Kedekatan: Dua individu yang terlibat dalam platonic relationship memiliki ikatan yang erat satu sama lain. Mereka merasa dekat satu sama lain, memungkinkan mereka untuk berbagi pikiran, perasaan, dan kekhawatiran tanpa rasa takut dihakimi.
- Kejujuran: Kejujuran adalah landasan dari platonic relationship. Individu yang terlibat dalam hubungan ini saling percaya dan jujur, baik tentang perasaan mereka maupun perasaan mereka terhadap orang lain.
- Saling Menerima: Dalam platonic relationship, saling menerima adalah kunci. Keduanya merasa aman dan bebas untuk menunjukkan jati diri mereka masing-masing tanpa takut untuk dihakimi.
- Pemahaman: Platonic relationship menciptakan hubungan yang terikat dan terkoneksi, memungkinkan individu-individu tersebut untuk memahami satu sama lain dengan lebih baik dan saling menghormati batas-batas dalam hubungan.
Manfaat Platonic Relationship
Tidak hanya sebuah konsep, platonic relationship juga memberikan sejumlah manfaat yang berharga:
Dukungan Emosional: Platonic relationship menyediakan sistem dukungan yang berharga, menawarkan kenyamanan, empati, dan dorongan selama masa-masa sulit.
Pengembangan Pribadi: Berinteraksi dengan berbagai individu dalam hubungan platonis dapat membantu seseorang tumbuh menjadi pribadi yang lebih empatik dan memperluas pemahaman serta penerimaan terhadap pandangan yang berbeda.
Melawan Kesepian: Hubungan platonic bisa menjadi obat untuk kesepian dengan menyediakan kebersamaan dan rasa memiliki satu sama lain.
Peningkatan Kesejahteraan Mental dan Emosional: Platonic relationship dapat berkontribusi besar dalam peningkatan kesejahteraan mental dan emosional, mengurangi stres, kecemasan, hingga depresi melalui pengalaman bersama.
Platonic relationship menawarkan perspektif yang berbeda tentang hubungan manusia. Meskipun tanpa unsur romantis atau seksual, hubungan ini memiliki nilai yang sangat penting dalam memperkaya kehidupan kita.
Dengan memahami pengertian, karakteristik, dan manfaatnya, kita dapat menghargai dan memperluas makna dari hubungan antarindividu yang mendasarkan dirinya pada kedekatan emosional, kejujuran, saling menerima, dan pemahaman.***