 |
| Foto : Merdeka |
EKSEMPLAR.COM - Polisi telah berhasil mengungkap misteri kasus seorang pelajar kelas 7 SMPN di Kecamatan Kampak, Trenggalek, yang melahirkan bayi laki-laki sejak sebulan lalu.
Kasus ini memunculkan perbincangan di masyarakat setelah polisi memeriksa kakak dan bibi dari siswi SMP tersebut.
Dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Trenggalek, terkuak bahwa korban diduga hamil akibat berhubungan badan dengan pacarnya sendiri.
Kasus ini menjadi kompleks karena melibatkan dua keluarga yang memiliki pandangan berbeda. Kasat Reskrim Polres Trenggalek, Iptu Agus Salim, menjelaskan bahwa terungkapnya pelaku yang menghamili pelajar tersebut setelah melibatkan sejumlah saksi, termasuk korban.
Proses pemeriksaan menghasilkan keterangan dari kedua belah pihak, dan terduga pelaku mengakui perbuatannya.
"Korban sudah kami periksa, terduga pelaku juga sudah kami periksa. Dari pemeriksaan itu terduga pelaku mengakui telah menyetubuhi korban," ujar Agus Salim pada Selasa (9/5/2023).
Terduga pelaku, yang merupakan kekasih korban dari tetangga desa, mengakui telah beberapa kali berhubungan badan dengan korban.
Pengakuan dari terduga pelaku menjadi fakta penting dalam penanganan kasus ini. Terduga pelaku mengakui telah melakukan hubungan intim dengan korban sebanyak dua atau tiga kali.
Menariknya, terduga pelaku juga memiliki status di bawah umur, menciptakan dimensi hukum yang perlu dipertimbangkan dalam proses penanganan kasus ini.
"Pengakuannya kalau tidak salah dua atau tiga kali menyetubuhi korban. Terduga pelaku ini statusnya juga masih di bawah umur," tambah Agus Salim.
Meskipun terduga pelaku telah mengakui perbuatannya, polisi belum melakukan penetapan tersangka. Polres Trenggalek masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengumpulkan bukti yang lebih kuat.
Menurut data yang dihimpun dari detikJatim, saat siswi SMP itu melahirkan, dibantu oleh bidan desa di kawasan tempat tinggalnya.
Hingga berita ini ditulis, polisi belum berhasil mengungkap identitas pria yang menghamili pelajar SMP tersebut hingga melahirkan.
Kasus ini menimbulkan banyak pertanyaan di masyarakat, dan Polres Trenggalek berkomitmen untuk memastikan keadilan di dalam proses hukum yang sedang berlangsung.
Kasus ini tidak hanya menjadi sorotan dari segi hukum, tetapi juga memicu perhatian masyarakat terkait tanggung jawab bersama dalam menghadapi situasi serupa.
Pendidikan seks dan peran keluarga dalam membimbing remaja menjadi topik yang perlu dipertimbangkan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.***
